Keranjang
Belanja
    [ 0 Barang ]

 
 
 
Alamat:
Jl. Dr. Sutomo No. 13 A
Yogyakarta INDONESIA
telp: +62-274-562338

Jam Buka:
Senin - Sabtu
09.00-15.00 WIB


Makna Filosofi dan cerita di Balik Berbagai Motif Batik - seri Kawung
2015-05-25 15:11:01

Sejarah Motif Kawung.

Ada seorang pemuda dari desa yang mempunyai penampilan berwibawa serta disegani di kalangan kaumnya. Tak lama karena perilaku pemuda ini yang sangat santun dan bijak, hingga membuat namanya terdengar hingga di kalangan kerajaan Mataram. Pihak kerajaan merasa penasaran dengan kemashuran nama pemuda ini, sehingga diutuslah telik sandi untuk mengundang pemuda ini menghadap raja. Sang telik sandi pun berhasil menemukan pemuda ini. Mendengar bahwa putranya diundang oleh raja, membuat ibunda merasa terharu dan menggantungkan banyak harapan. Ibunda berpesan agar si pemuda ini bisa menjaga diri & hawa nafsu serta tidak lupa akan asal-usulnya. Untuk itulah ibunda membuatkan batik dengan motif Kawung, dengan harapan putranya bisa menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat banyak. Tak lama kemudian setelah dipanggil oleh pihak kerajaan dan diberikan beberapa pekerjaan yang selalu bisa diselesaikannya, akhirnya pemuda ini diangkat menjadi adipati Wonobodro. Pada saat diangkat sebagai adipati Wonobodro, pemuda ini mengenakan baju batik pemberian ibundanya dengan batik motif kawung.
 

Pola

Berpola bulatan mirip kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang kaling yang titata rapi secarageometris. Gambar ini diintrepretasikan sebagai gambar bunga lotus dengan empat lembar daun yang merekah.

Berupa empat lingkaran atau elips mengelilingi lingkaran kecil sebagai pusat dengan susunan memanjang menurut garis diagonal miring ke kiri atau kanan. Melambangkan 4 arah mata angin yang berporos pada pusat kekuatan, yakni timur (matahari terbit: lambang sumber kehidupan), utara (gunung: lambang tempat tinggal para dewa, tempat roh/kematian), barat (matahari terbenam : turunnya keberuntungan) selatan (zenit:puncak segalanya).

Dalam hal ini raja sebagai pusat yang dikelilingi rakyatnya. Kerajaan merupakan pusat ilmu, seni budaya, agama, pemerintahan, dan perekonomian. Rakyat harus patuh pada pusat, namun raja juga senantiasa melindungi rakyatnya. Kawung juga melambangkan kesederhanaan dari seorang raja yang senantiasa mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Batik yogyakarta motif kawung juga berarti sebagai simbol keadilan dan kesejahteraan.

 

Macam motif kawung

Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil.

Kawung Beton adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis.

 




Ditulis ulang oleh Lia Indriani, tenaga Edukator Museum Batik Yogyakarta 2015.
Saran dan masukan untuk tulisan via info@museumbatik.com



<< kembali ke indeks artikel